18/06/11

Diary of Love -Destiny and Love-

Title : Diary of Love -Destiny and Love-
Author : Nobi Ururi
Genre : Romance, Fluff?
Rating : PG13
Disclaimer : papah Tora bukan papah asli saya, ana zuzur xDD
A/N : biasa typos bersebaran dimana-mana, bahasa kacau karena sya ngetiknya di hp LAGI .

Tora POV's

Amano Shinji, umur 24 tahun direktur dari Amano corp yang bergerak dibidang property. Ya, diumurku yg masih muda ini menjabat sebagai seorang direktur. Aku adalah seorang workholic. Aku bisa seperti ini karena orangtuaku memberikan pendidikan spesial padaku. Maksudku orangtuaku menyekolahkanku saat masih berusia 5 tahun. Saat aku SMP aku mengikuti kelas akselerasi begitu pula saat SMA. Dan aku adalah lulusan Harvard Univercity dengan predikat cumlaud. Aku tergolong anak jenius.

Aku memang jenius untuk urusan bisnis namun tidak untuk urusan cinta. Aku selalu saja payah pada urusan hati. Dan itu membuatku malas untuk berhubungan dengan orang.

Sekarang keluargaku menginginkan aku segera memberikannya cucu tapi, sayangnya aku tak punya calonnya. Dan jalan pintas yang terbaik adalah mencari tunangan untukku. Sebenarnya aku merutuki cara ini. Tapi, mau bagaimana lagi jika melihat ibuku dengan wajah memelas datang kepadaku. Aku sangat menyayangi ibuku. Jadi, kuputuskan untuk menuruti saja perkataan mereka.

Aku ditunangkan dengan seorang pemuda manis nan cantik, menurutku. Ia berasal dari grup Sakamoto Corp yang bergerak dibidang retail. Sesungguhnya aku curiga dengan pertunanganku ini dengannya ada maksud bisnis dibaliknya. Namun aku tepis semua itu lagian sesungguhnya ayahku dengan ayah pemuda cantik itu adalah sepasang sahabat. Wajar saja kalau mereka mungkin punya keinginan untuk saling berbesan.

Oke, sekarang aku berpikir sudah tidak mempersalahkan hal itu lagi. Biar mereka saja yang mengurusnya. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Namun semua itu sirna, kupikir akan berpikirkan seperti itu. Tapi ternyata tidak. Aku terjebak akan err.. Apa yah? Mungkin cinta pada pandangan pertama.

ARGH!!! Aku bingung dengan semua ini. Aku berusaha untuk mengacuhkan keberadaannya. Menampik semua rasa yang muncul tiba-tiba saja di benakku. Tapi itu tidak bisa.

Sampai aku menikah dengannya pun sepertinya rasa ini tidak mau menghilang. Dan malah rasa itu semakin menjadi. Aku berusaha untuk menahan rasa yang tak bisa kutampikan ini. Tapi, sepertinya semua itu percuma.

Perlahan-lahan aku mulai membuka diriku. Berusaha untuk tidak terlalu kaku atau mengacuhkannya. Kupikir seperti ini lebih baik daripada harus menghapusnya maksudku menganggap dia tidak ada dan membuatku tersiksa.

Aku suka sekali dengan sifat malu-malunya padaku. Ingin sekali ku goda dia. Tapi, aku sadar aku masih canggung. Aku takut dia menolakku.

Kami memulai sebuah hubungan dari pertunangan yang tidak kami inginkan. Dan itu terasa aneh bagiku. Hanya untuk sekedar menyentuh tangannya, aku sudah merasa gugup. Aku takut menyakitinya.

Namun kau tau. Suatu malam entah itu kapan-aku lupa adalah sebuah titik balik antara hubunganku dengannya. Aku pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat. Kau tau kan bagaimana orang mabuk. Aku kehilangan kontrol atas diriku sendiri. Dan terjadilah mm... hal yang tak kuduga. Aku menidurinya.

Oke, ini bukan kasus pemerkosaan. Mengertilah wajarkan jika kami-sudah menikah melakukan hal itu, melakukan 'hal' yg seharusnya?

Yang kutau ketika aku terbangun, aku dalam keadaan telanjang dibalik selimut tebal ranjangku, begitupula dengan dia. Aku merutuki akan kejadian malam itu. Aku takut aku telah menyakitinya.

Dan rasa bersalah itu terus menghantui sampai ketika aku melihatnya sedang mencoba mengeluarkan isi perutnya namun itu sia-sia saja. Itu membuatku sangat cemas. Aku takut sekali terjadi sesuatu padanya.

Esoknya ia dengan senyum manis datang ke kantorku dan mengucapkan, ''Shinji-kun, aku hamil.''

Aku langsung saja berdiri dari kursiku dan menatap shock kearahnya. Aku tidak salah dengarkan? Tapi, sepertinya dia langsung menyadari akan kebodohanku ini dan langsung saja mengucap ulang kata yang tadi sempat ia ucapkan.

Sejak saat itu, aku selalu memperhatikannya. Mengecup wajahnya setiap pagi. Aku senang sekali. Seharusnya aku bertrimakasih pada calon bayiku ini karena dia aku jadi tau kalau Saga benar-benar mencintaiku.

Lain kali ketika ia lahir dan besar aku akan memberikan anakku ini hal spesial. Yang jelas Tou-san akan selalu menjagamu termasuk Kaa-san juga.

1 komentar:

  1. XD **Senyum nadjong + nistah**

    ^^d

    Baguuss...
    Eh, ga nyangka nulisnya di Hp...
    Tapi... lumayanlah~ !!

    ><d

    BalasHapus