26/02/11

Saga Love Shinji, Forever

Title : Saga Love Shinji, Forever
Author : Nobi Ururi
Genre : Romance
Rating : PG-15
Pairing : ToraxSaga xP
Disclaimer : NAO IS MINE xDDD
Warning : Genderswitch!


“Shinjii.. “ panggil Saga pelan.

“Shinjii…” Panggilnya lagi, namun masih tak ada respon dari sesorang yang ia panggil dengan nama Shinji, yang kini tertidur didepannya.

“Shinjii.. Shinjii.. Shinjii...” rengeknya.

“Hm..?” respon orang tersebut.

“Shinjiiiii…” Tora membuka matanya cepat-cepat, di depannya kini terlihat istrinya yang tersenyum senang memandang kearahnya.

“Ada apa?” Tanya Tora lembut. Yang dibalas dengan gelengan Saga.

“Shinjiii…” kini tubuh Saga beringsut mendekati tubuh Tora.

“Ada apa?” Saga masih tetap menggelengkan kepalanya.

“Hey, Lady Saga!” ditatapnya sang istri yang kini sedang terkikik geli. “Kau mau menggodaku ya?” Tora merangkak naik keatas tubuh Saga. Kedua tangannya ia letakan disebelah tubuh Saga untuk menopang berat badannya.

“Apa maumu nyonya Amano?” Saga menggelengkan kepalanya. Namun, Tora masih tetap memandang tajam mata Saga yang kini berada dibawahnya. Tangan Saga kini dengan nakalnya mengelus-elus dada telanjang Tora.

“Hihihi..” wanita cantik yang ada didepan Tora hanya terkikik geli.

Tora mengerutkan dahinya melihat tingkah aneh sang istri yang sedang kambuh(?). Seringai nakal kini keluar dari bibir Tora. Ia menenggelamkan wajahnya di leher Saga. Mencoba menghirup wangi tubuh sang istri yang amat sangat dicintainya.

Kecupan dan hisapan-hisapan lembut mendarat di leher Saga. Tora tersenyum senang saat didengarnya desahan pelan yang keluar dari bibir manis Saga. Ia mengangkat wajahnya dari leher istrinya setelah ia puas memberi kissmark dilehernya. Kini wajah Saga memerah karena ulah sang suami bibirnya membuka pelan mencoba mencari oksigen sebanyak-banyaknya. Seringai nakal msih tergambar jelas diwajah Tora. Tanpa babibu lagi Tora langsung menyerang bibir mungilnyaa.

“Ngh…,” desah Saga saat lidah Tora masuk kedalam mulutnya. Tangannya yang nakal menjelajahi tubuh istrinya yang hanya memakai baju tidur tipis.

“Ngh~ Shi.. SHINJIIII…” teriak Saga saat tangan nakal Tora meremas dada kirinya.

“Hehehe…” kekeh Tora. Ia lalu bangun dari atas tubuh Saga. Dan duduk disebelahnya.

“Kau ini,” ujarnya sambil memukul lengan Tora pelan dan mengerucutkan bibirnya.

“Maaf,” ujarnya sambil mengacak-acak ramut istrinya dengan sayang.

“Shinjii.. aku lapar,” rengeknya.

“Hah, tumben sekali inikan..” pandanngannya ia alihkan kearah jam yang terletak di atas meja kecil yang berada disebelah ranjang. Matanya membulat kaget saat dilihatnya jam menunjukan 00.39. “oh, ya ampun ini bukan kebiasaanmu, Sachin,” lanjutnya.

“Tapi, aku lapar Shinjiii… Lapar..” Saga memanyunkan bibirnya.
Tora POV

“Hah, tumben sekali inikan..” kulihat jam yang ada disebelah ranjang. What?? Jam 00.39. “oh, ya ampun ini bukan kebiasaanmu, Sachin,” selama aku menikah dengannya satu tahun ini, aku yakin dia tak punya kebiasaan seperti ini. Haish, merepotkan saja.

“Tapi, aku lapar Shinjiii… Lapar..” rengeknya manja padaku.

“Hhh… Baiklah,” aku menghela nafasku pelan. Percuma saja jika aku menolaknya. Aku lalu lalu turun dari atas ranjang king size, “Ayoo..,” ajakku sambil mengulurkan tanganku padanya.

“Asssiiik, Shinjii baik!” ia tersenyum senang dan langsung menggenggam tanganku.

“Tapi, tunggu..” ku edarkan pandanganku padanya, baju tidur yang tipis yang ia pakai ini tidak baik untuknya. Ku lepaskan genggaman tangannya dan lalu aku berjalan kearah lemari baju.

“Pakai, ini,” ujarku sambil menyerahkan sebuah mantel padanya.

“Kenapa aku pakai ini?” tanyanya dengan wajah kebingungan.

“Lihat, sekarang kau pakai baju tipis dan aku tak mau kamu sakit,” kupegang kedua pipinya dan kutatap ia dengan pandangan tajam. Ah~ dia memang wanita yng berbeda dari yang lainnya. Kukecup dahinya. “Sekarang pakai,” dan ia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum padaku. Manis.

End Tora POV

=ooooo=

“Kau mau makan apa?” Tanya Tora.

“Omlete,” jawab Saga dengan senyum yang cerah.

“Biarku panggilkan Bibi Sachiko dulu,” ujarnya, namun ketika Tora akan pergi Saga menahan tangannya.

“Aku mau masakanmu,” ia gelengkan kepalanya pelan.

“Tapi-“

“Ayolah, Shinjii..” potong Saga, “… ini demi anak kita,” rajuknya.

Tora memandang perut Saga yang belum membesar. Ia letakan tangannya diatas perut Saga. Dan mengelusnya dengan pelan.

“Oke, tapi kau juga harus membantuku,” kecupan hangat mendarat di dahi Saga.

“Asiik~ aku sayang Shinjii,” senyum lebar berkembang di bibir mungil Saga.

=oooooo=

Saga mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat omlete dari kulkas. Tepung, telur, dan susu. Dan menyodorkan bahan-bahan itu kepada Tora. Sedangkan Tora hanya memandang aneh pada bahan-bahan yang disodorkan oleh Saga.

“Kau yakin, Sachin?” Tanya Tora ragu.

Saga menganggukan kepalanya,”aku yakin, To-kun.”

“Tapi, aku ragu dengan hasil masakanku,” raut cemas tergambar jelas diwajahnya.

“Ih, Shinjii~ cepat buat makanannya,” bentaknya.

“Eh, iyaiyaiya..” dengan segera Tora berjalan kearah meja dapur dan meletakan bahan-bahan itu diatasnya. Ia mengambil beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti mangkok yang berukuran besar dan alat pengocoknya *A/N : Sorry, saya kagak ngarti pas bagian ini, maklum saya jarang masuk dapur xDD*. Dengan sigap ia memasukan tepung terigu, telur, dan susu tidak lupa garam secukupnya. Sedangkan Saga hanya berdiri disampingnya sambil sesekali menginstruksikan pada suaminya hal apa yang harus dilakukannya.

Grep!!

“Eh, kau sedang apa Sachin?” Tanya Tora heran.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin begini,” Saga menenggelamkan wajahnya kebalik punggung Tora. Senyum tipis tanpa Tora sadari terukir dibibirnya.

“Kau tidak kedinginan, shinji?” Tanya saga polos.

“Aih, ini bagaimana Sachin?” Tora tak menggubris pertanyaan Saga karena sekarang ia kebingungan bagaimana cara memasak Omlete yang benar. Saga menyembulkan kepalanya dari balik tubuh Tora.

“Apanya?”

“Bagaimana cara memasaknya?” Tora menunjuk-nunjuk pada adonan yang telah dibuat.

“Ooh~ tuangkan adonan secukupnya, jangan terlalu banyak terus goyangkan wajannya hingga adonanya merata diatas wajan,”

“-ish, itu terlalu banyak,”

“Aih, shinjiiii… kau dengar penjelasanku tidak sih?”

“Iya, aku dengar kok!” Wajah Tora kini berubah masam.

“Makanya buatnya dengan cinta,” ucap saga ngeyel.

“Dimana-mana masak itu bikinnya dengan tanga, Sachin -____-“

“Terserah aku dong,” Saga mengerucutkan bibirnya lucu.

“Shinjiiii… omletenya gosong,” Saga panic.

“Aah~” =____=a


“Enak?” Tanya Tora pada Saga yang kini sedang duduk didepannya sambil memakan hasil Omlete yang tadi dimasaknya.

“Nyuuu~ Enaaak… o( ≧▽≦)b” ucap Saga sambil terus memakan Omletenya. Tora yang ada didepannya hanya bisa memasang tampang jijik melihat istrinya memakan hasil masakan yang menurutnya aneh. Bagaimana tidak? Omlete gosong dengan sedikit siraman sirup Melon, Strawberry, toping coklat dan SAUS CABEEE. *A/N : gueee pengen muntah -____-*

Hueek!!! Rasanya Tora ingin muntah melihatnya. Oh, Tuhan beginikah cara makan orang hamil? Sungguh sangat menjijikan melihatnya, mungkin untuk 7 bulan kedepan ia harus sabar melihat pola makan istrinya yang ekstrim.

“Kau mau ini?” Tanya Saga yang membuyarkan lamunan Tora, ia menyodorkan satu tusuk garpu kehadapannya.

“Aah~ Ti-Tidaak, kau saja Sachin,” cepat-cepat Tora menolaknya sambil meringis aneh.

“Tapi, ini enaaak~”

“Tapi, aku tak sukaaa…” ucap Tora cepat-cepat.

“Oh, ya sudah,” Saga kembali memakan Omletenya dengan tenang.

=oooooo=

Tora mengecup dahi Saga yng kini sedang menyandarkan kepalanya diatas dada telanjang miliknya. Tora memeluknya erat seakan-akan sedang menjaga nyawa kedua yang ada dibalik perut Saga. Dua insan yang saling mencinta itu kini sedang berbagi kehangatannya.

“Tidur,” bisik Tora. Yang dijawab dengan gelengan kepala dari Saga. Sang macan hanya bisa menghela napasnya pelan.

“Terimakasih kau sudah memberikanku sesuatu yang tak bisa kubeli dengan uang,” bisiknya lagi, “tolong jaga dengan baik ya?” lanjutnya, dengan lembut ia mengecup dahi Saga.

“Aku juga akan selalu menjaganya, untukmu Shinjii,” Saga mengeratkan pelukannya. Memejamkan mata bulatnya dan mengenang masa lalunya dulu bersama Tora sebelum kini ia menikah dengannya.

Cinta. Sesuatu yang tidak akan diketahui oleh kita dengan siapa kita akan mencinta. Tak pernah pandang bulu memberikan rasa kehangatannya untuk siapa saja. Dan cintaku kini bersama Shinji untuk selamanya.

Saga love Shinji, forever.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar