03/06/11

Diary of Love -Broken Heart-

Title : Diary of Love
Author : Nobi Ururi
Genre : Hurt/Comfort
Rating : PG13
Disclaimer : milik saya, yakin deh!

Hiroto POV's

Ini kisahku. Aku terjebak diantara cinta segiempat. Karena dalam cerita ini aku lah yang sebagai pihak ke empat. Kau tau. Aku sangat mencintai seorang pemuda, ia memiliki tubuh tinggi dan tegap, parasnya cantik dan matanya bulat untuk seorang seme sepertinya.

Aku selalu menatapnya namun entahlah aku selalu merasa kalau dia selalu memandangku sebagai anak kecil. Bukan, sebagai sosok yang dapat dia cintai.

Namun, bukan hal itu yang membuat dadaku sakit, nyeri akan goresan luka yang tak ia sadari telah membuatku jatuh. Namun kenyataan pahit bahwa ia sangat mencintai orang lain. Sosok pemuda yang cantik, anggun dan baik. Sosok yang berbeda jauh dariku.

Kadang aku merasa seperti pengganggu diantara mereka. Ya, mereka. Karena yang ku tahu adalah kalau sosok pemuda cantik tersebut sudah dijodohkan oleh orang lain.

Miris saat ku lihat bahwa orang yang kucintai itu kecewa. Tapi, taukah kau. Aku lah yang paling kecewa dengan keadaan ini. Kecewa melihatnya begitu berantakan.

Ingin sekali aku memeluknya, menghapus mimik kekecewaan itu dari wajahnya. Namun apa yang aku dapatkan? Ia menolakku.

Sakit?

Ya, sangat sakit.

Namun aku tak pernah menyerah. Aku tak pernah mengharapkan cintanya karena aku tau dia masih mencintai orang itu. Aku tak pantas masuk kedalam kehidupannya. Cukup dengan ia tau bahwa ada sosok lain yang mencintainya saja itu sudah membuatku senang.

Tak perlu menatap sosokku.

Pada suatu malam dengan tekatku sudah bulat. Aku mendatanginya. Memintanya untuk melakukan hubungan intim denganku.

Awalnya ia menolaku. Tapi, aku terus mendesaknya. Memintanya dengan air mata yang berlinang. Aku seperti pelacur atau bahkan aku lebih rendah dari pelacur karena aku telah menginjak harga diriku sendiri dengan menyerahkan tubuhku kepadanya.

Malam itu kami melakukannya. Kecapan suara menggema di kamar apartemennya. Kami menyatu dengan peluh yang membasahi tubuh kami. Tak ada sehelai benang pun yang melekat ditubuhku dan dia.

Apa kau bertanya aku bahagia dengan semua ini?

Tidak, aku tetap saja jadi pihak yang kalah. Karena setelah malam itu aku tetap tidak bisa memilikinya. Malah setelah itu ia menjauh dariku.

Apa aku menjijikan?

Seandainya aku bisa memutar waktu kembali, aku tak akan melakukan hal bodoh seperti hal itu lagi. Aku kecewa dengan diriku. Merutuki semua tindakan bodoh yang aku lakukan.

Satu hal yang tak pernahku sadari. Aku tak pernah menyadari bahwa aku memiliki rahim dalam tubuhku. Ya, aku laki-laki. Tapi, hal ini bukanlah hal aneh lagi jika seorang lelaki hamil.

Disaat minggu ke 4 aku medatanginya. Kembali dengan linangan air mata. Mengatakan padanya bahwa aku telah mengandung anaknya.

Kau tau apa jawabannya?

Ia membentaku, menampar wajahku dengan berkata bahwa aku adalah pelacur. Ia mengatakan hal itu dengan suara lantang. Membuat orang-orang yang ada disekitar kami saat itu, mendengar ucapannya.

Aku menangis.

Aku malu.

Aku memang sudah menebak akan semua hal ini. Hal yang akan kudapatkan, konsekuansi dari tindakan bodohku dulu. Namun yang membuatku sangat sedih adalah ia tak mengakui anak yang ada dalam diriku ini.

Aku berjanji padanya, untuk tidak menampakan diriku lagi. Aku akan pergi jauh meninggalkan semuanya. Semua kenangan indah bersamanya. Meninggalkan kota Tokyo yang tak pernah mati.

Dan disinilah aku kini, bertahan hidup sendiri dengan malaikat kecilku. Sudah satu tahun aku menghilang dari hadapannya. Aku sudah tak peduli lagi dengan dirinya. Aku ragu apa dia masih mengingatku atau tidak.

Namun yang jelas. Disini aku bahagia. Aku dikelilingi dengan orang-orang yang menyayangiku. Menghargai diriku. Disini aku merasa benar-benar dibutuhkan.

Ah, iya. Aku berterimakasih kepada Nao-shi. Ia baik sekali memberiku tumpangan. Aku tak tau bagaimana diriku jika tidak ada dia.

''Hiroto-kun, Sora-chan menangis~'' ah, itu suara Nao-shi. Sepertinya aku harus menyudahi ini karena anakkU Sora menangis.

Tidak ada salahnya kan jika aku berharap, Shou pemuda yang kucintai itu bertemu denganku kembali hanya untuk melihat anaknya.

2 komentar: