23/09/11

Always Be With You

Title : Always Be With You
Author : Nobi Ururi
Genre : fluff, family
Rating : PG
Pairing : DinoxHibari aka D18
Disclaimer : Katekyo Hitman Reborn milik Amano Akira-sensei T^T kenapa Hibari ama Dino cakep banget sih? Aku kan jadi tergila-gila sama mereka T__T dan cerita dibawah ini milik saya .
A/N : fanfic pertama saya yg menggunakan chara anime, abis keracunan doujinshi yaoi DinoxHibari sama anime Katekyo Hitman Reborn, REBORN-SAAAAAN!!!!! *dibekep*

***

Tap.. Tap.. Tap..

BRAK!!!!

''KYOUYAAA!!!!'' sapa sebuah suara milik seorang lelaki berdarah italia. Sedang kan Hibari-yang dipanggil namanya tetap duduk di meja kerjanya tanpa memperdulikan suara tersebut.

''Kyouya aku rindu padamu,'' ujarnya sambil mencium puncak kepala Hibari. ''Apa kau tidak merindukanku?'' tanyanya.

''Tidak,'' jawab Hibari singkat.

''Jahatnya.. Padahal kita sudah tidak bertemu selama 5 bulan dan kau tidak merindukan suamimu ini?''

''Haneuma, kau tidak lihat aku sedang sibuk?'' Hibari melirik sang Haneuma atau lebih tepatnya Dino yang sedang berdiri sebelahnya.

''Baiklah aku tidak akan mengganggumu,'' Dino berjalan menuju sofa hitam yang ada diruangan tersebut. Ia lalu duduk diatas sofa tersebut dan menyenderkan punggungnya yang lelah ke sofa. Hibari melirik sebentar kearah Dino.

Hening.

''Aku lapar, kau sudah makan belum?'' tanya Dino tiba-tiba.

''Sudah, jika kau lapar kau bisa minta ke Kusakabe.'' jawabnya tanpa berpaling dari kertas-kertas yang sejak tadi dikerjakannya.

''Baiklah,'' sebelum Dino pergi keluar dari ruangan Hibari, ia mencium terlebih dahulu puncak kepala 'istri'nya tersebut.

BLAM!!!

Hibari mengalihkan pandangannya kearah pintu ruang kerjanya, senyum tulus terukir diwajahnya.

''Aku juga merindukanmu..''

***

''Kyouya...'' panggil Dino dengan suara lirih. Ia memeluk tubuh telanjang Hibari dengan erat dalam dekapannya.

Ya. Bercinta adalah ritual yang biasa mereka lakukan. Kesibukan Dino sebagai Decimo Cavallone yang membuatnya harus bolak-balik Italia-Jepang dan Hibari sebagai Cloud Guardian Vongola lah yang membuat mereka jarang bertemu. Dan hal terbaik untuk melepaskan rasa rindu mereka adalah dengan cara bercinta. Hibari memang tak pernah mengucapkan rasa cintanya secara langsung pada Dino. Tapi, Dino tau bahwa Hibari 'istri'nya sangat mencintai dirinya hanya dengan melihat dari ekspresi Hibari saat ia mencapai puncak klimaksnya.

''Hm..'' responnya, Hibari menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik Dino. Membalas pelukan Dino dengan erat pula.

''Apa kau tidak lelah dengan hubungan kita ini?'' Dino mengecup kepala Hibari dengan agak lama.

Hibari mendongakan kepalanya, ''Apa maksudmu?'' ia menatap tajam kearah Dino.

''Yah, aku takut kau lelah dengan hubungan kita. Dalam setahun aku hanya bisa bertemu denganmu 3 kali atau bahkan tidak sama sekali.'' ia menundukan kepalanya, aura sedih terpancar dari tubuhnya.

Hibari menghela nafasnya pelan, ia lalu mengusap wajah Dino dan mengecup bibir milik sang Decimo dengan lembut. ''Kita, aku dan kau sudah bersaksi dibawah ikatan pernikahan...'' Hibari memandang cincin yang terpasang dijari kanannya. ''Dan itu berarti aku serius, Dino.'' lanjutnya.

Ya. Dino dan Hibari sudah mengikat perjanjian ikrar sehidup semati. Mereka menikah sekitar 5 tahun yang lalu saat Hibari masih berusia 19 tahun. Dan itu bukanlah waktu yang singkat bagi mereka.

Dino tersenyum lembut, ia lalu mencium bibir Hibari dengan lembut namun lama-lama ciuman tersebut berubah menjadi ganas.

''Sepertinya akan ada ronde selanjutnya,'' ujar Dino. Dan setelah itu desahan-desahan nikmat kembali bergema di kamar itu.

OWARII~

A/N : OOC? I dont know. tadinya mau bikin short fanfic kaya ff Sleeping Beauty tapi kayanya ini panjang ==a ya sutralah~ yang penting gua puas bangeet XDD

10/09/11

Beautiful Maid -chap 1-

Title : Beautiful Maid -chap 1-
Author : Nobi Ururi
Genre : fluff
Rating : PG13
Pairing : ToraxSaga
Disclaimer : Tora dan Saga adalah milik mereka masing-masing(?) sedangkan dibawah ini milik saya.
Warning : mpreg, OC!Yuu as Saga son, typo, sorry aye ngetiknya dari hp lagi =w=)a abal-abal dst

Saga POV's

Aku adalah seorang single parents di umurku yang masih tergolong muda. Asal kalian tau umurku masih 25tahun dan aku bercerai dengan mantan suamiku sekitar 2 tahun lalu. Pernikahan kami memang tidak direstui oleh pihak keluarganya. Bagaimana kami bisa bercerai? Ceritanya rumit sangat rumit untuk kujabarkan, ah sudah lah lupakan masalahku ini. Yang jelas kini aku harus mengurus anak laki-lakiku satu-satunya. Ia masih berumur 5 tahun, namanya Yuu Kazamasa. Ia memakai marga ayahnya yang bernama Shou Kazamasa.

''Hai~ '' sapanya saat aku membuka pintu apartemenku dan tanpaku suruh dia akan masuk kedalam apartemenku yang jelek ini. Aku memutar bola mataku bosan. Ya, aku bosan melihatnya karena hampir setiap hari ia selalu datang ke apartemenku tanpa aku undang.

Dulu saat dia baru pertama datang kesini, aku sering sekali mengusirnya berkali-kali. Tapi itu percuma, dia akan terus kembali tanpa memperdulikanku.

Dia itu adalah seniorku waktu sekolah dulu. Namanya Amano Shinji atau teman-temannya biasa memanggilnya dengan Tora. Dia selalu mengejar-ngejarku dan itu membuatku muak. Aku berkali-kali menolaknya, dan sebaliknya pula dia berkali-kali menembakku. Aku benar-benar muak dibuatnya. Dan saat perpisahan sekolah kami, aku mengatakan padanya bahwa aku sudah memiliki seorang kekasih dan akan segera menikah. Aku masih ingat senyum getirnya, dan entah mengapa saat itu dadaku tiba-tiba saja terasa sesak. Aku juga masih ingat kata-kata apa yang dia katakan saat itu padaku.

''Aku tidak akan mengganggumu lagi,'' ujarnya sambil menepuk kepalaku. ''Maaf untuk selama ini, semoga kau bahagia dengan pilihanmu,'' dan setelah itu dia pergi meninggalkanku sendiri.

Seperti janjinya padaku, dia benar-benar menghilang. Kabar terakhir yang aku dengar adalah dia kuliah di luar negeri. Hanya itu yang ku tahu. Dan kini dia kembali lagi, dia memang seorang pembohong ulung.

Aku tidak tau bagaimana caranya ia bisa sampai menemukanku. Tapi, aku yakin dia pasti menggunakan jasa detektif untuk mencariku. Aku yakin itu. Orang seperti dia pasti mempunyai uang yang banyak. Lihat saja sekarang dia datang dengan menggunakan mantel mahal yang dibaliknya ada jas berwarna hitam rapih dipadu dengan sepatu hitam yang mengkilap.

''PAMAN SHINJIIII~ '' teriak Yuu.

Aku bingung bagaimana laki-laki ini bisa mengambil hati anakku, Yuu. Setiap dia datang ke sini pasti dia akan datang kearah anakku mengelus kepalanya. Dia layaknya seorang ayah bagi anakku.

Aku tau Yuu sekarang masih membutuhkan sosok seorang ayah untuknya. Tapi, aku rasa bukan sekarang waktunya. Aku masih belum sanggup melupakan pernikahanku dengan Shou yang berujung pada kegagalan. Aku takut jika harus ditinggalkan lagi, aku masih belum sanggup. Bukan maksudku untuk mengorbankan perasaan Yuu. Aku tau aku memang egois. Aku tau itu.

End Saga POV's

''Hey, jagoan kecil,'' Tora mengangkat tubuh mungil Yuu kedalam dekapannya. Diangkatnya tubuh itu dalam gendongannya lalu ia berjalan ke arah dapur.

''Paman mau makan bersamaku?'' tanya Yuu polos saat Tora meletakannya keatas kursi makan.

''Um.. Bagaimana ya?'' ia melirik kearah Saga yang sedang berdiri Tak jauh dari tempatnya.

''Yayaya.. Terserah kau!'' Jawab Saga sinis. Percuma jika ia melarang Tora, karena Yuu akan merajuk padanya, memohon agar paman kesayangannya tersebut bisa makan bersamanya.

''Yey!'' seru Yuu senang. Sedangkan Tora, tersenyum geli dengan tingkahnya. Saga lalu duduk disebelah Yuu. Tanpa banyak bicara ia mengambil makanannya.

''Paman kau tau tadi malam aku bermimpi menjadi superhero dan paman menjadi monsternya,'' ocehnya.

''Hah, kenapa paman yang jadi monsternya?'' tanyanya sambil tersenyum.

''Aku tidak tau,'' ia menggelengkan kepalanya. ''Yang aku tau, paman mencoba untuk menculik ibuku,'' jawabnya polos.

BRUASSSSHH!!!

''Uhuk.. Uhuk.. '' Tora cepat-cepat mengambil minumnya.

''Kau benar nak, dia mencoba untuk menculik Ibu,'' ujar Saga dengan nada sarkatis. Ia masih tetap memakan makanannya tanpa perduli dengan keadaan Tora.

''Paman kau tidak apa-apa?'' tanya Yuu cemas.

''AAHH~ aku tidak apa-apa dan jangan perdulikan apa yang ibumu katakan.''

''Sudah Yuu, cepat habiskan makanmu dan segera berangkat sekolah,'' Saga beranjak dari duduknya, mengambil piring kotor yang tadi Saga gunakan untuk makan.

Tanpa banyak bicara Yuu memakan makannya. Begitu pula dengan Tora yang diam menikmati masakan Saga.

''SELESAII~ '' teriak Yuu, saat makanan yang ada di piringnya telah habis.

''Hup! Hati-hati jagoan kecil,'' kata Tora yang membantu Yuu turun dari kursinya. ''Ayo bantu ibumu,'' ia menyodorkan piring kotor ke Yuu, dan Yuu dengan cepat berjalan kearah Saga. Tora tersenyum melihat tingkah polos anak tersebut.

'Seandainya dia anakku,' ia menghela napasnya dengan berat namu cepat-cepat ia menggelengkan kepalanya. Menghilangkan pikiran tersebut darinya.

=***=

Saga berjalan dengan lemasnya diantara deretan toko yang berjejer rapih di jalanan pusat kota Tokyo. Wajahnya tampak lesu tak bersemangat, entah sudah keberapa kali ia menghembuskan napasnya dengan berat. Saga benar-benar kesal saat ini, ingin sekali rasanya ia berteriak sekeras-keras mungkin.

''Hhh~ '' desahnya.

Saga mengacak rambutnya pelan. Oke, ini entah sudah keberapa kali ia dipecat dari pekerjaannya hanya gara-gara sifat cerobohnya itu. Ini benar-benar sebuah masalah baginya dan juga Yuu. Jika tak ada pekerjaan berarti tak ada pemasukan. Dan itu berarti ia tidak bisa membeli keperluannya dan juga anaknya. Hell noo~ Saga menggeleng-gelengkan kepalanya, mecoba untuk tetap berfikir jernih.

''Aish!!!! Kenapa aku jadi panik begini sih?'' gumam Saga.

''Ya ampun!!!!'' pekik Saga, dilihatnya jam tangan berwarna hitam miliknya yang melingkar ditangan kirinya. ''YUU~ '' dan setelah itu Saga berlari dengan kencangnya.

=*****=

''Paman kenapa kesini?'' tanya Yuu saat dilihatnya kini paman kesayangannya sedang berdiri dihadapannya.

Tora berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan anak laki-laki yang ada dihadapannya, lalu mengacak rambutnya pelan. ''Apa paman tidak boleh kesini?'' tanya dengan wajah yang dibuat sedih.

''Ah, tidak kok! Malah aku senang.''

''Mana ibumu?'' Tora melirikan matanya kesekitar.

''Ibu belum datang,'' Yuu mengerucutkan bibirnya sebal.

''Tumben sekali,'' gumam Tora.

''AH, YUU~ '' teriak seseorang dari arah belakang Tora, membuatnya berbalik berdiri menghadap kearah orang yang memanggil Yuu, tentu saja orang itu adalah Saga, ibu sekaligus Ayah bagi Yuu.

''Ibu lama sekali..'' Yuu berlari kearah ibunya dan memeluk pinggul Saga erat.

''Maaf, Yuu! Ibu ada urusan, jadi ibu terlambat menjemputmu,'' ujar Saga, ia mengelus lembut rambut Yuu. Saga mengalihkan perhatiannya kedepan dan sedikit mengernyit heran saat dilihatnya kini Tora sedang berdiri dihadapannya.

''Sedang apa kau ada disini?'' tanya Saga dengan nada sarkatis.

''Aku hanya sedang lewat dan kebetulan melihat Yuu sedang bermain disini,'' Tora menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

''Oh~ Yuu, ayo kita pulang- ''

''Biarku antar kalian,'' tawar Tora.

“Tidak, kami—“

“Ibu aku ingin pulang dengan naik mobilnya paman Shinji bolehkan?” potong Yuu dengan wajah polosnya. Saga terdiam sejenak, sedangkan Tora hanya berharap-harap cemas sambil terus memandang wajah Saga.

Saga menghela nafasnya dengan berat, percuma jika ia menolak keinginan Yuu. Karena anak ini akan terus merengek jika keinginannya belum dituruti. “Baiklah, tapi kau—“ tunjuknya pada Tora “—jangan berpikir macam-macam.”

“Ayoo!!”


Bersambung~~~~~

A/N : ini niatnya mau dibikin tiga chapter semoga bisa jadi yah! xDDD

06/09/11

My Story -Reita Mind-

Title : My Story -Reita Mind-
Author : Nobi Ururi
Genre : Romance
Rating : PG
Pairing : Reituki
Disclaimer : punya sayaaaa , pokoknya punya saya.
Warning : OC!Reiki as Reituki’s son Genderswitch!Ruki as female.
A/N : sorry, no edit saya males ngeditnya :p maaf kalo banyak typo karena ini diketik lewat hp.

YO! My name is Reita lebih tepatnya Reita Suzuki aku berumur 21 tahun. Ups— apa aku terlalu narsis? Haha.. Aku akan menceritakan sesuatu pada kalian. Kisah cintaku –tentu saja. Hal yang menarik didunia ini adalah kisah cinta, bukan hanya terhadap 2 insan manusia yang berjodoh tapi pada seluruh manusia. Sedangkan kisahku ini antara sepasang manusia yang berlainan jenis, antara laki-laki dan perempuan. Tapi, jujur kisah ini seperti Drama yang sering kau tonton— apa kalian pikir aku akan menonton drama? Jawabannya tidak, aku yakin kaum hawa sering menontonnya di tivi-tivi. Aku terlalu sibuk untuk hanya sekedar menonton hal seperti itu.

Jadi ceritanya seperti ini. Pada suatu hari—oke, aku memang tak pandai dalam bercerita seperti ini.

Dulu aku adalah seorang berandalan, aku suka sekali kebut-kebutan dijalan, minum-minuman ber-alkohol , dsb tapi aku tak tertarik dengan Narkoba dan juga sex bebas. Aku adalah seorang pemimpin geng ternama di kota Tokyo. Ayahku sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuanku ini. Aku juga sering berurusan dengan polisi, tapi karena pengaruh ayahku, aku dengan mudah keluar. Ayahku adalah pemilik sebuah perusahan ternama di Jepang, dan ku kira perusahaan ayahku adalah salah satu perusahaan berpengaruh di Jepang. Ayahku ingin sekali melihatku tumbuh sebagai laki-laki 'normal' maksudnya dia ingin aku menjadi anak yang manis -___- kalian jangan berpikir macam-macam ya? Aku ini masih menyukai perempuan.
Back to story, pada suatu hari aku tidak sengaja memperkosa anak orang. Yang kuingat adalah pagi saat aku terbangun ada suara tangisan dari pojok kamarku dan itu bukan hantu. Saat aku lihat ada sesosok perempuan bertubuh mungil memakai baju yang robek disana sini sedang memeluk tubuhnya.

''Oh, shit!'' umpatku. Aku langsung menghampirinya namun ia malah beringsut menjauhiku, mungkin ia masih takut karena kejadian semalam. Kuperhatikan dirinya, -eh, tunggu Pizza. Mataku langsung melotot, jadi aku telah memperkosa seorang pengantar Pizza?

Ewh~ Kalau kuperhatikan sih! Dia memang manis, bibirnya merah, rambutnya coklat panjang, pipinya chubby. Aku rasa gadis secantik ini tidak cocok jadi seorang pengantar Pizza. Dan sekarang yang jadi masalahnya adalah APA YANG HARUS AKU LAKUKAN? Aku menjambak rambutku, frustasi. Oke, tenang Reita kau pasti bisa menyelesaikannya.

''Hey..!'' panggilku, namun dia malah semakin beringsut menjauhiku.

''Err.. Bolehku tau siapa namamu?'' tanyaku.

''Aku.. Aku akan bertanggung jawab jika kau hamil tenang saja.. Kau tak usah takut padaku.'' Dan setelah itu aku melihat dia agak sedikit mengangkat wajahnya.

''Ruki.. Namaku Ruki,'' jawabnya dengan suara kecil.

''Oke, Ruki. Jika kau hamil aku akan bertanggung jawab. Ku harap kau bisa melupakan kejadian ini.'' err.. Sepertinya aku salah bicara. Aku menggaruk belakang kepalaku.

Pada saat itu aku benar-benar sangat bingung apa yang harus kulakukan. Aku langsung saja memberikan alamat perusahaan ayahku dan bilang kepada dirinya bahwa aku adalah anak dari pemilik perusahaan tersebut. Aku berusaha untuk meyakinkannya.

2 bulan berlalu sejak kejadian tersebut. Aku tidak bisa melupakan kejadian hari itu. aku sampai memutuskan keluar dari geng yang selama ini aku pimpim dengan alasan aku ingin meneruskan perusahaan yang dipimpin oleh ayahku. Selama 2 bulan itu aku berubah dari sosok Reita yang berandal menjadi Reita yang penurut. Ayahku saja samapi kaget dibuatku.

Aku masih menunggu sosoknya, aku tak mau lari dari masalahku sendiri. Aku tidak ingin disebut sebagai lelaki pengecut. Dan pada sore hari rabu dia datang ke apartemenku sambil membawa surat dan juga testpack(?) dengan muka yang menyiratkan rasa kekhawatiran. Mungkin dia khawatir jika aku akan tidak mau bertanggung jawab. Langsung saja aku menggeret tangannya, dia sempat panik karena kelakuanku. Tapi, dengan segera aku menjelaskan bahwa aku ingin menemui ayahku.

Aku menggenggam tangannya dengan erat saat kami berdua duduk dihadapan ayah dan juga ibuku. Aku menceritakan semuanya pada ayahku. Apa yang kulakukan pada malam itu dengannya. Aku sempat cemas dengan reaksi ayah. Tapi ternyata dia hanya tersenyum sambil berkata..

''Ayah bangga sekali padamu, Rei..''

Dan setelah itu satu minggu kemudia aku menikahinya.

Kau lihat sudah hampir 5 tahun kami, aku dan Ruki menikah. Dan kami sudah mempunyai anak laki-laki yang bernama Reiki. Dia anak yang aktif serta ceria. Aku juga suka sekali menggoda Ruki hahaha... Yah, walaupun kami menikah karena ada unsur tanpa sengaja. Tapi, kurasa aku memang sudah mulai jatuh cinta padanya saat pertama kali aku melihatnya.

Owariiii~