04/06/11

Diary of Love -Apologize and New Love-

Title : Diary of Love -Apologize and New Love-
Author : Nobi Ururi
Genre : Hurt/Comfort/Romance
Rating : PG13
Disclaimer : cerita dibawah ini murni pemikiran saya. Please, no copaste :)
Warning : typos bertebaran, bahasa kacau karena saya ngetiknya dari hp =3=

Shou POV's

Sudah 1 tahun sejak kejadian itu. Aku mencoba bangkit kembali. Berkutat dengan pekerjaan agar aku dapat melupakan cintaku padanya. Ya, padanya. Pada seorang pemuda cantik yang kini telah berkeluarga.

Aku sudah tidak tau lagi bagaimana kabarnya sekarang. Yang ku dengar sekarang ia sudah mempunyai anak. Ah, tapi aku tidak tau apakah berita itu benar atau tidak. Aku terlalu sibuk untuk hanya sekedar menghubungi dirinya.

Seharusnya aku mencari cinta yang lain. Tapi, sepertinya hati ini tidak bisa lagi menampung seseorang selain dirinya. Aku masih belum sanggup untuk mencintai orang lain selain dirinya.

Sekarang aku sedang ada di Osaka. Aku sedang berlibur di kota ini untuk sekedar menghilangkan rasa penatku akan pekerjaan. Aku memang tipe orang pekerja keras. Tapi, bagaimana pun tetap saja aku membutuhkan penyegaran.

Dan disini lah aku. Osaka.

Sudah dua hari ini aku berada disini. Menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh kota ini. Namun, apa yang kulihat hari ini membuatku sedikit shock.

Aku melihatnya...

Melihat pemuda yang dulu pernah memintaku menidurinya. Pemuda yang dengan bodohnya menyerahkan tubuhnya padaku tanpa tau konsekuansi yang akan dia dapatkan. Pikiranku langsung melayang dengan kejadian 1 tahun yang lalu.

DAMN!! Aku tidak mau melihatnya saat ini. Di mataku dia adalah pemuda yang menjijikan.

Namun mata ini malah berkhianat. Kenapa pemuda itu cantik sekali? Jauh lebih cantik dari terakhir kali aku liat. Rambutnya yang sepundak dicat blonde. Dia benar-benar berbeda, tampak lebih dewasa. Aku tak mau berlama-lama untuk melihatnya. Dengan cepat aku langsung meninggalkan tempat itu.

Esoknya entah kenapa aku kembali ketempat itu. Duduk di Cafe itu sambil menyesap kopi yang sudah ku pesan.Dan entah kenapa mataku selalu memandang kearah tempat dimana ia duduk kemarin.

Kau tau kejutan apa yang aku dapatkan pada hari itu?

Ia datang ke hadapnku sambil tersenyum didekapannya ada sesosok bayi mungil. Aku mengernyit bingung. Dan yang membuatku bertambah bingung adalah ia berkata padaku, ''Shou-kun, mau kah kau menggendong Sora-chan?''ujarnya sambil menyodorkan bayi cantik yang berumur 5 bulan padaku.

Entah kenapa aku menurutinya. Mengambil bayi itu dari gendongannya. Dan mengamati bayi kecil yang kini ada di gendonganku. Aku memperhatikan wajahnya. Kenapa bayi ini mirip denganku?

Aku ingin sekali bertanya padanya, tapi rasanya bibir ini terlalu kelu untuk hanya sekedar berkata, 'Ya' padanya. aku hanya menggendong bayi itu sekitar 5menit setelah itu aku megembalikan padanya kembali. Tampak sekali raut wajah bahagia terpancar di wajahnya dan itu membuatku muak untuk melihatnya.

Sebelum ia pergi berlalu dari hadapanku, ia mengucapkan terimakasih kepadaku. Dan aku juga mendengar dengan jelas apa yang dia katakan. ''Sora-chan, apa kau senang? Dia itu ayahmu,'' ini benar-benar membuatku shock berat. Langsung saja aku mengejar langkahnya yang tidak terlalu jauh dariku.

Aku mencoba bertanya padaku namun jawaban yang aku dapatkan adalah, ''Ini Sora-chan. Ogata Sora.'' aku benci senyum itu. Entah kenapa aku selalu membenci dirinya. Aku tak tau apa salahnya padaku. Tapi, aku memang benar-benar sangat membencinya.

Setelah kejadian itu aku kembali ke hotel. Merenungkan kejadian di cafe tersebut. Tingkahnya membuatku penasaran sekaligus muak. Aku harus melakukan sesuatu untuk menghilangkan rasa penasaran ini. Dan setelah itu aku memutuskan untuk membuntutinya.

Ini adalah hari keenam aku di Osaka. Dan hari ke duaku untuk mencari informasi tentang dirinya.

Kau tau info apa yang aku dapatkan tentangnya?

Dia adalah seorang single parent. Ia datang ke kota ini sekitar 1 tahun yang lalu saat kandungannya berusia 4minggu. Dan saat itu ia dalam keadaan lemah.

Entah keyakinan dari mana, aku merasa kalo bayi kecil bernama Sora adalah anakku. Anak yang sudah aku tolak. Aku yakin itu.

Malam itu aku langsung membulatkan tekatku untuk medatanginya. Meminta maaf akan semua kesalahan yang pernah aku perbuat dengannya. Aku terus berlari menyusuri deretan rumah-rumah yang ada di kompleks itu.

Dengan tidak sabar aku langsung mengetuk pintunya, hampir saja aku akan mendobrak pintu itu jika saja dia tidak membuka pintunya. Ia berdiri mematung dengan Sora yang ada di gendongannya. Ia pasti kaget dengan kedatanganku ini.

''Maaf,'' hanya kata itu lah yang aku sebutkan untuk memecah keheningan diantara kami. Respon yang aku dapat adalah, ia mengerjap-ngerjapkan kelopak matanya. Ia pasti bingung.

''Maaf untuk semuanya dan biarkan aku untuk belajar mencintaimu,'' bisikku. Aku mengatakannya.

Bisa kulihat bening-bening air mata jatuh dari mata indahnya. Aku langsung saja memeluknya dengan hati-hati, aku takut Sora terbangun karenaku. Aku hanya memeluknya sebentar, lalu mencium kelopak matanya.

''Terimakasih, a-aku tak pernah mengharapkan kau datang. Aku cuma ingin kau mengakui Sora adalah anakmu,'' ujarnya disela tangisnya. Aku hanya tersenyum.

Tuhan itu maha adil, ia selalu bersabar dan sekarang ini lebih dari apa yang diharapkannya.

Semua rasa benciku kepadanya tiba-tiba saja musnah dengan sendirinya. Dan aku tidak tau apakah rasa yang kini tumbuh di benakku adalah cinta? Mungkin saja. Karena sekarang rasa ingin melindunginya lah yang kini tumbuh dalam hatiku.

Aku harap kami akan selalu bahagia, bersama dengan Sora.

Itulah kisah cintaku. Aku harap kalian juga akan memiliki kisah yang manis sepertiku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar