25/01/12

[Short Fanfic] Untitled

Title : Untitled
Author : Nobi Ururi
Genre : -
Rating : PG
Disclaimer : Tora dan Saga milik diri mereka masing-masing.
Warning : no edit. Abal-abal. Cerita ngalor ngidul (?) diketik lewat henpon trus di copaste.

***

Saga melangkah gontai masuk kedalam studio yang masih sepi. Jam sekarang menunjukan pukul 8.30 dan biasanya latihan akan dimulai satu setengah jam lagi dan itu berarti ia terlalu cepat untuk datang kesini. Terlalu banyak pikiran atau mungkin kenangan akan anjing hitamnya yang bernama Chiko yang amat ia sayangi akan terus menghantui pikirannya. Sudah sejak 2 hari lalu, sejak kematian anjing tersebut. Rasanya baru kemaren ia membesarkan anjing hitam itu.

Ia ingat dulu saat ayahnya datang dengan menggendong seekor anak anjing berwarna hitam yang meringkuk di dalam dekapan ayahnya. Ia begitu sangat senang sekali. Karena sebelumnya ayahnya tak memperbolehkan ia memelihara binatang.

Dan ia ingat betul saat suatu malam ah, bukan lebih tepatnya ia sering sekali tanpa sengaja menginjak tubuh Chiko karena warnanya yang hitam dan juga karena saat itu suasana yang gelap di malam hari. Kenangan-kenangan itu yang akan terus berputar dibenaknya. Ia sangat suka sekali menempelkan pipinya ke kepala Chiko.

Saga duduk dipojok studio dengan wajah menunduk. Chiko anjing kesayangannya yang selama 17 tahun menemaninya dalam suka maupun duka. Tak ada lagi gonggongan Chiko. Tak ada lagi Chiko yang berdiri di depan pintu rumahnya saat ia pulang menyambut dirinya.

Kriet!

Tap.. Tap.. Tap..

Saga tetap menundukan wajahnya, ia tak peduli dengan orang yang sedang berjalan ke arahnya. Namun saat ia melihat sepasang sepatu yang berdiri didepannya. Ia tau siapa orang itu. Mata Saga mulai berkaca-kaca. Namun, lama kelamaan bulir-bulir air mata jatuh kepipinya. Dengan cepat jari jemarinya meremas baju orang yang ada dihadapannya.

''Tora...'' gumamnya. Saga mengigit bibirnya.

''Hn?''

''Ung...'' laki-laki cantik itu menyandarkan kepalanya ke perut laki-laki yang bernama Tora tersebut.

''Sssh.. Sudah,'' Tora mengelus rambut Saga yang berwarna kecoklatan.

''Tapi-''

''Kita bisa membelinya lagi,'' ia menundukan tubuhnya untuk mengecup puncak kepala Saga. ''Apa kau sudah makan?'' tanyanya. Yang hanya dijawab dengan anggukan.

''Kalau begitu, ayo temani aku makan.'' Lelaki tinggi itu lalu menarik tangan Saga. Mengenggamnya dengan erat.

Blam!

Dan pintu studio itu pun akhirnya tertutup dengan rapat.

OWARI



A/N : ff-nya aneh ya? ==a saya jadi bingung sendiri. Gak jelas. Gak ada plotnya.