27/02/11

Cinta Saga

Title : Cinta Saga
Author : Nobi Ururi alias bi_bichan
Chara : Alice Nine
Genre : Romance yang gaje
Rating : PG kayanya
Disclaimer : Asli ini pemikiran saia
Warning : OOC sangad
A/N : Yeah! Akhirnya bisa juga bikin fic shounen-ai walaupun gaje. Gak berplot lagi. Dan kebetulan saia lagi ngidam ama pairing ToraxSaga. Buat Ochan. Nak akhirnya ibumu ini bisa menistai suamimu *ketawa bangga* Jangan cemburu. Kamukan dah nyerain Tora ke Mieh dan beralih ke Ryosuke. Ntar kapan-kapan Ryosuke yang Mieh nistaiin :3


Saga masuk kekelasnya dengan muka cemberut. Dengan sembarangan ia melempar tasnya kearah bangku mejanya. Lalu ia duduk dan ia menenggelamkan kepalanya diatas tanggannya. ‘Ah! Senpai itu lagi’ pikirnya. Entah kenapa akhir–akhir ini, ia malah memikirkan kakak kelasnya yang dingin, jutek, dan err… tampan. Ini semua gara-gara ulah si Hiroto dan juga pacarnya yaitu Shou senpai.

“Aarghh!!!” teriaknya sambil meremas rambutnya yang membuat anak-anak dikelas itu menjadi kaget dan memandangnya heran.

“Ne, sachin. Kenapa?” Tanya hiroto yang baru datang.

“Ini semua gara-gara kamu sama Shou senpai” ujarnya sinis.

“Oh, masih mikirin kejadian yang kemarin ya?” Hiroto tertawa kecil sambil mengingat-ingat kejadian beberapa hari yang lalu.

“Ahk! Hentikan…” teriaknya “aku tak mau mengingatnya lagi” Saga mencak-mencak. Mukanya mulai memerah Karena malu.

“Ih, padahal kalian pasangan yang serasi loh!” goda Hiroto.

“Tidak”

“Iya, aku masih ingat waktu dia menangkapmu”

“Hentikan”

“Tidak, dan kuharap kalian akan bersama”

“Kau kan tau aku ini punya sifat ceroboh”

“Hey, kau tak melihat pandangan matanya waktu itu padamu?”

Saga menggelengkan kepalanya.

“Dasar bodoh. Menurut Shouku pandangannya waktu ngeliat kamu itu beda”

“Aku tak percaya” ia mengernyitkan dahinya. “dia itu orangnya dingin gak punya ekspresi”

“Tidak-tidak” bantah Hiroto “ aku juga merasakannya kok! Ia berbeda. Pandangannya agak sedikit melembut saat menolongmu”

“Aku tetap tak percaya”

“Yeee, sebenernya Sachin ngarepin dia kan??” ucapan yang membuat satu tas terbang kearahnya.

@@@@

Saga menikmati makan siangnya bersama Hiroto yang tampak gelisah menunggu Shou.

“Hey, kau ini tak sabaran sekali sih!” ujar Saga yang masih tetap mengunyah sarapannya.

“Kau tak tau rasanya sih bagaimana ditinggal kekasih”

“Lebay”

“Beuh! Bilang aja iri kan???”

“Hhhh.. Tidak Terimakasih”

“Aku belum pernah melihatmu jalan bareng sama seseorang” Hiroto memicingkan matanya.

“Pernah kok!”

“Dengan?”

“Kau dan Shou senpai”

“Bukan itu” Hiroto mulai geram dengan sikap cuek Saga. “Kau i- Shou-kun” katanya mulai terputus karena ada shou. Dan siapa itu yang dibelakangnya ..

‘Gyaa!! Senpai itu lagi’ Saga mulai panic.

“Kangen.. “ Hiroto mulai berteriak-teriak tidak jelas sedangkan Shou hanya menaggapinya dengan senyuman. Shou duduk disebelah Hiroto. Sedangkan Senpai yang tidak ingin ditemui oleh Saga duduk disebelahnya. Saga merasa kikuk. Tidak tau apa yang harus dilakukannya.

“Ne, Sachin kenapa kau diam saja?” Tanya Hiroto.

“Ah, Ti-tidak. Tidak apa-apa” jawab Saga gugup.

“Heh! Tora kau tak ingin bilang padanya?” bisik Shou.

“Nanti saja” ujar Tora.

@@@@

“Sachin, kata Shou-kun abis pulang sekolah kamu disuruh ke… um.. ruang osis katanya penting” ujar Hiroto.

“Hm.. “ Saga hanya menanggapinya dengan pendek karena ia masih berkutat dengan bukunya.

“Hei, jawab donk!’

“Iya, aku dengar”

“kau terlalu rajin” tanggapnya.

@@@@

“Hh.. Sepi” ujarnya pelan. Saga berjalan dengan gontai kearah ruang osis. Hampir semua murid sudah pulang tapi, ada juga beberapa anak yang masih ada disekolah termasuk ia.

Dengan perlahan ia membuka pintu ruang osis. Ia berharap agar senpai itu tidak ada. Ruang osis itu masih tampak sepi. Lalu Saga masuk kedalam ia mendudukan dirinya diatas kursi yang dekat dengan jendela. Memandangi anak-anak klub tennis yang sedang berlatih.

Cklek!!

Tiba-tiba saja seseorang masuk. Saga cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan ya ampun… Saga memandannya dengan horror. Senpai itu lagi. Saga beringsut dari tempat duduknya.

“To-Tora senpai. Kenapa masih ada disini?” Tanya Saga sedikit gugup.

“Tidak, aku hanya ingin mengambil sesuatu. Kau sendiri?” Tora berjalan kearah meja yang berada didekat Saga.

“Aku hanya menunggu Shou senpai” ujarnya pendek.

Hening.

Tora tampak sibuk dengan tumpukan buku yang ada dimeja itu. Sedangkan Saga mengalihkan pandangannya melihat kearah luar jendela. Ia, tak mau melihat senpainya itu lama-lama.

Drtt.. drtt.. drtt..

“Apa Lagi?” ujarnya dingin. Saga melihat senpainya itu sedang mengangkat telpon. Tampaknya ia sedang marah.

“Tidak”

“Sudah berapa kali aku bilang. Aku tak mau”

“Kau mengerti tidak sih?” bentaknya.

“Aku. Tak. Suka. Padamu” lalu ia menutup telponnya. Saga masih memperhatikannya sampai-sampai ia tak sadar kalo senpainya itu sudah ada disebelahnya.

“Kau memperhatikanku?” Tora menaikan sebelah alisnya.

“Eh…” Saga tampak bingung. Lalu ia menundukan kepalanya “Ma’af”

“Kau pasti ingin tau siapa yang tadi menelefonku kan?”

Saga mendongakan kepalanya mencoba melihat senpainya.

“Aku benar-benar heran padanya, padahal aku sudah menolaknya berkali-kali tapi tetap saja. Padahal aku sudah menyukai orang lain” ujarnya. Pandangannya tertuju pada lapangan tempat berlatihnya anak-anak klub tennis.

“Eh..” saga hanya bisa menanggapinya dengan heran

“Kau ingin tau?” lalu tora mengalihkan pandangannya kearah Saga. Saga hanya diam ia bingung akan sikap senpainya yang menurutnya err.. aneh. Tidak biasanya senpainya ini bersikap terbuka pada siapapun. Dan ini…

“Aku menyukaimu” bisiknya pelan ditelinga Saga.

“Eh.. Se-senpai ma-maksudmu apa?” ujarnya terbata-bata karena pernyataan Tora yang tiba-tiba.

“Kau tak percaya” Tora memandang Saga dengan mata tajamnya. “Aku sudah menyukaimu dari sejak kau masuk sekolah ini” lanjutnya.

Saga mencoba menatap mata tajam itu. Mencari akan kebenaran yang diucapkan oleh sang pemilik bibir mungil yang kini sedang ada dihadapannya.

“Jadi?” tanyanya.

Saga tersenyum.

“Apa itu berarti iya?”

“Iya, aku juga menyukai senpai” ucapnya. Saga menundukan kepalanya karena malu. Tora tersenyum melihat tingkah Saga.

“Ayo pulang” ajaknya.

“Tapi, shou senpai… ”

“Jangan hiraukan dia. Dia itu sudah berbohong padamu” Tora menarik tangan saga, mereka lalu berjalan kearah pintu.

“Mereka menipuku” Saga cemberut. Tora hanya tersenyum melihat tingkahnya.

“Dan jangan panggil aku senpai lagi”

OWARI

Nobi : Huft… Capek!! Apa ini? Kok aneh?
Tora : *angguk2 pala*
Saga : Gak nyambung ama judul
Nao : Kok! Gw gak ada?
Nobi : Tenang tugas lu cuman nikahin saia saja hahahaha…
Nao : Ogah… (=____=;;)a *ngeloyor pergi*

A/N : Ini adalah satu-satunya fic shounen-ai yang berhasil saia selesaikan *nari para-para*. Sebelumnya saia pernah membuat fic dengan pairing KaixKeiyuu. Tapi, mandeg ditengah jalan. Tapi, ntar mo tek lanjutin. Tunggu saja bakalan tek post.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar