10/05/11

Menunggu

Title : Menunggu
Author : Nobi Ururi
Bands : Alice Nine
Genre : Romance
Rating : PG-13
Disclaimer : Jika ada kesamaan pada fic yang pernah anda baca maka maafkan saiia :DD
A/N : ShouxOC

Sesosok wanita cantik tengah terduduk diatas kursi meja makan. Matanya menerawang kearah kaca apartemennya yang lebar, pemandangan hiruk pikuk kota metropolitan terbesar didunia. Dengan gedung-gedung tinggi menjulang seakan beradu dengan tingginya langit.

Bukan tatapan kesepian yang ia pancarkan, tapi rasa rindu yang kini bergelayut dipikirannya. Rindu kepada yang tersayang. Bukan. Bukan kepada sang kekasih, karena hubungannya kini jauh lebih intens dari sekedar status pacar. Yah-kau-tau-lah-itu.. Walau kini teknologi telah canggih dengan berbagai penemuannya dibidang komunikasi. Tapi, tetap saja jika kau tak merasakan dekap hangatnya dari yang tersayang, rasa rindu itu akan selalu ada. 

Dingin..

Berharap engkaulah yang menjadi selimut hatiku..

Dulu, pernah ia berfikir untuk berhenti, mengakhiri hubungan yang terlihat semu ini. Namun ‘sosok’ itu malah dengn sabarnya mengucapkan kata-kata manis yang mampu menyejukan jiwanya. Dan kini ia bersyukur akan hubungan dengannya yang masih berjalan dengan bahagia walau rasa cemas, cemburu, dan khawatir kadang menghantuinya.

 Tuhan tau bagaimana caranya menggantikan rasa rindu yang tak tertahankan pada sosok laki-laki itu. Jauh, lebih indah dari berlian yang berharga miliaran. Tak bisa tergantikan dengan uang. Sesuatu pelengkap diantara dirinya dan ia.

….

….

….

Perlahan wanita itu berdiri dari duduknya, berjalan menuju kearah jendela kaca besar yang ia pandangi sedari tadi. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya, mebayangkan sang suami akan segera kembali malam ini. Ingin rasanya ia berceloteh menceritakan hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini padanya.

Kau sebagai sandaran hatiku..

Jari-jari lentik itu ia tempelkan kekaca bening yang ada dihadapannya, “dingin..” desisnya.

“Seharusnya kau ada disini.. memeluku dari belakang, membisikan kata-kata cinta kepadaku.. aku menunggumu.. Shou-kun.. “ ujarnya pelan.

Ia mengedarkan pandangannya melihat kearah bawah apartemennya. Orang-orang yang berlalu lalang tampak seperti semut atau bahkan seperti titik jika dilihat dari lantai 25.  Lalu matanya ia arahkan kearah gedung tinggi yang tidak terlalu jauh dari apartemennya.

Sebuah tempat agensi yang masuk jajaran bergengsi bagi para artis yang bernaung didalamnya.*A/N: Maaf saiia tak tau fakta asli tentang PSC*  Ya, termasuk ia yang ada didalamnya, siapa lagi kalau bukan Shou vokalis Alice Nine. Berparas cantik walaupun ia seorang laki-laki. Mempunyai suara yang merdu dan dipuja oleh banyak wanita.

“Hhh.. “ Ia menghela nafasnya pelan. Lalu membalikan badannya, berjalan kearah kamar mereka dan menutup pintunya secara perlahan.

….

….

….

Pukul 22.39

Sesosok bayangan hitam, tinggi kini berjalan masuk kedalam salah satu apartemen penghuninya. Ia berjalan mengendap-endap berusaha agar pemiliknya tidak terbangun dari kelakuannya yang mencurigakan ini.

Lalu, ia berhenti disebuah kamar dan tanpa ragu ia masuk kedalamnnya. Dilihatnya sesosok wanita cantik sedang tertidur dengan pulasnya. Sosok itu kemudian berjalan mendekatinya.

“Kawaii.. “ gumamnya sambil tersenyum.

Ia, menjulurkan tangannya. Menyibak helaian panjang rambut sang wanita untuk melihat lebih jelas. “Aku beruntung mendapatkanmu,” bisiknya pelan.

Kembali ia menarik tangannya. Dengan cepat ia melepaskan jaket dan sepatunya. Lalu, ia pun merebahkan tubuhnya disebelah sang wanita.  Mengelus pipinya pelan dan matanya tak lepas dari wajah damainya saat tidur.

“Ngh.. “ mata sang wanita terbuka pelan. Matanya sempat terbuka lebar ketika ia melihat sosok lelaki yang kini tengah memandangnya dengan senyum manis.

“Kapan kau pulang, hm?” tanyanya. Tangannya mengelus pipi sang pria dengan pelan.

“Aku baru datang, kok!” jawabnya masih samil tersenyum. “Ma’af aku membuatmu terbangun. Sebaiknya kau tidur lagi saja, jaga kesehatanmu,” tambahnya.

Ia menggeleng kepalanya pelan, “seharusnya kau yang istirahat , Shou-kun”

Pria yang dipanggil Shou itu hanya tertawa saja mendengarnya, “tidak, tidak.. kau kan calon ibu :3 jadi kau harus banyak-banyak beristirahat. Aku tak mau sesuatu terjadi dengan istri dan calon anakku ini,”  ujarnya sambil mencubit pipinya.

“Auh, sakit.. “ serunya. Ia lalu membalasnya dengan memukul-mukul dada Shou.

“Hahaha.. maaf, maaf,” dengan segera ia merengkuh sang wanita kedalam dadanya yang lebar. “Hm.. tidurlah lagi ini sudah larut malam, ingat kau harus menjaga kesehatanmu” shou mencium puncak kepalanya dengan lembut.

“Iya, iya .. kau sudah mengucapkannya berualang kali aku bosan mendengarnya tau.. “ ia memutar bola matanya bosan.

“Eh, benarkah?” tanyanya sambil melepaskan pelukannya.

“I-Y-A,” jawabnya sambil menekankan kata, iya. “Kau tau. Untuk hari ini saja kau sudah mengucapkannya sampai 10x ditambah yang tadi kau ucapkan. Dan bukan hari ini saja kau mengucapkannya tapi, sejak tiga bulan yang lalu,”

“Eh, hahaha… “ Shou hanya bisa tertawa dengan ucapan istrinya. “Maklumlah, aku akan menjadi ayah! Aku terlalu senang untuk mengetahuinya,” bisiknya. “Ayo, cepat tidur!!” ia mengecup bibirnya dengan pelan.

“Oyasuminasai, Shou-kun”

“Oyasuminasai, Sayu-chan” balasnya. “Semoga kau terus memimpikanku”

….

….
….

15 menit kemudian…

“Shou-kun..” serunya.

“Hm…??

“Kau ingin memberi nama anak kita apa?” tanyanya.

“Hm? Tidur..” suruhnya.

“Eh, kok itu?”

“Besok saja kita diskusikan”

“Ta-tapi..

“Sayu, ini sudah terlalu malam untuk kita bicarakan” ucapnya tegas.

“Kau menyebalkan” dengan segera wanita bernama Sayu itu membalikan badannya, membelakangi Shou.

“Hn,” dan Shou hanya membalasnya dengan sebuah pelukan.

Owari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar